Breaking

Sunday, April 18, 2021

Sepak Terjang Bripka Popy Menyamar Jadi PSK Demi Bongkar Prostitusi

 Sepak Terjang Bripka Popy Menyamar Jadi PSK Demi Bongkar Prostitusi

KLIKQQ Bripka Popy Puspasari merupakan seorang polisi wanita yang bertugas di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Satuan Reserse Kriminal Polres Garut. Setidaknya, di unit tersebut ia sudah bekerja selama 10 tahun, atau mulai tahun 2011.

Menjadi polisi, bagi Popy mengandung arti siap memberikan pelayanan kepada masyarakat secara kafah dan tanpa lelah. Bagaimana tidak, di tahun 2018 dia mengaku harus sampai menyamar menjadi pekerja seks komersial (PSK) demi mengungkap kasus perdagangan orang di Pulau Dewata, Bali.

Cerita itu berawal saat unitnya menerima laporan seorang warga Garut yang kehilangan anggota keluarganya yang masih di bawah umur.

"Saat melapor ke kita, anak perempuan ini mengaku akan dipekerjakan sebagai pelayan di Bandung di sebuah kafé, tapi setelah itu keluarganya hilang kontak,” ujarnya saat ditemui di Mapolres Garut, Jumat (16/4).

Setelah pihaknya melakukan penelusuran, ternyata korban diketahui berada di Bali setelah dijual oleh seseorang pencari 'bakat'. Jumlah korban pun ternyata tidak satu orang saja, namun diketahui ada dua orang warga Garut yang mengalami kondisi serupa di Pulau Dewata.

Tim Reskrim Polres Garut kemudian melakukan penyelidikan akan kasus itu, dan berhasil menangkap seorang penghubung korban dengan bos di Bali di wilayah Bandung. Tim pun kemudian melakukan pengembangan dan merencanakan skema pengungkapan.

"Skema yang dilakukan akan dengan melakukan penyamaran menggunakan penghubung itu. Jadi foto saya oleh pelaku yang sudah diamankan bersama satu lainnya dikirimkan ke bosnya, ngakunya akan dijadikan PSK. Jadi kaya profiling gitu. Ternyata bosnya menyetujui dan menunggu saya di Bali," kata wanita kelahiran Indramayu, 5 Mei 1988 ini.

Mendapat respons baik dari bos di Bali, ia pun bersama penghubung itu berangkat ke Pulau Dewata menggunakan pesawat. Tim lainnya menyusul menggunakan pesawat berbeda agar tidak mencurigakan.


No comments:

Post a Comment