Breaking

Monday, April 19, 2021

1,8 Juta Warga Garut Ditargetkan Selesai Vaksinasi Akhir Tahun

 1,8 Juta Warga Garut Ditargetkan Selesai Vaksinasi Akhir Tahun

KLIKQQ Dinas Kesehatan Kabupaten Garut saat ini tengah menggeber kegiatan vaksinasi di bulan suci Ramadan untuk mengejar target sasaran. Di antara hal yang dilakukan adalah dengan dengan menggelar vaksinasi massal.

Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit pada Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Asep Surachman mengatakan bahwa sasaran vaksinasi di Kabupaten Garut hingga akhir tahun ini adalah 1,8 juta orang.

"Untuk bulan puasa ini sebetulnya kita tidak merencanakan target. Yang jelas kalau vaksin sudah ada masuk ke kami ke Garut, kita akan buatkan rencananya, kita kebut, buatkan jadwal-jadwal tertentu yang mendapatkan hak vaksinasi ini,” kata Asep, Minggu (18/4).

Selama bulan puasa, diakui Asep, kegiatan vaksinasi dilakukan lebih cepat dibanding hari biasa karena jam operasionalnya lebih pagi dan durasi pelaksanaannya sampai pukul 10.00 WIB. Pihaknya memang menyiasati agar vaksinasi jangan sampai dilakukan di atas pukul 07.00 WIB.

Siasat itu, dijelaskan Asep, dilakukan dengan asumsi makanan yang ada di dalam tubuh masih ada sehingga saat divaksinasi aman. "Kita batasi jam 10 sudah selesai, jadi kita punya waktu tayang cuman 3 jam,” ujar dia.

Dengan kondisi tersebut, jika sasaran warga penerima vaksinasi jumlahnya banyak, maka pihaknya akan memperbanyak tim vaksinator agar jam operasional tetap stabil di 3 jam, tidak lebih dari itu. Jika lebih, ada kekhawatiran saat vaksin disuntikan saat perut kosong akan menimbulkan sesuatu hal yang tidak diinginkan.

Karena ham operasional di siang hari singkat, Asep berencana akan melaksanakan kegiatan vaksinasi di malam hari. Namun menurutnya hal tersebut baru bisa dilakukan kalau petugas dengan penerima vaksin menyepakatinya.

“Kami sarankan kalau ada yang mau divaksinasi di siang hari, sahurnya agar lebih dekat ke imsak, misalkan jam 4, jam 4 seperempat mendekati imsak lah. Biar pas vaksinasi tidak terjadi hipoglikemia akibat makanan sudah tidak ada di dalam lambungnya,” tutup Asep.


No comments:

Post a Comment